FUNGSI TOMBOL SHORTCUT




ALT + Klik Double = Menampilkan Properties
ALT + SPACE = Menampilkan menu Restore, Move, Size, Minimize, Maximiza dan Close
ALT + TAB = Untuk berpindah pindah program yang sedang aktif
ALT + F = Untuk mengaktifkan menu file
ALT + E = Untuk mengaktifkan menu Edit

Ctrl + A = Block all
Ctrl + B = Bold
Ctrl + C = Copy
Ctrl + F = Find (mencari file / kata)
Ctrl + H = Replace
Ctrl + I = Italic
Ctrl + N = New
Ctrl + P = Print
Ctrl + S = Save
Ctrl + U = Underline
Ctrl + V = Paste
Ctrl + X = Cut
Ctrl + Y = Redo
Ctrl + Z = Undo
Ctrl + Alt + Del = Restart
CTRL + ESC = Membuka start menu
CTRL + F4 = Menutup semua dokumen yang terbuka pada satu jendela aplikasi (keluar dari aplikasi)
CTRL + TAB = Mengganti dengan jendela anak program Windows pada Multiple Document

F1 = Membuka help pada Windows
F2 = Rename file
F3 = Mencari File
F5 = Refresh
F6 = Addressing
F10 = Mengaktifkan menu bar
F12 = Untuk Save As (menyimpan file)
Pause Break = Untuk merubah kondisi komputer menjadi Stand by
Scroll Lock = Untuk mengunci fungsi glidder dari sebuah Mouse scroll

SHIFT = Untuk menghilangkan fitur Autorun pada CDrom
SHIFT + DELETE = Menghapus secara permanen tanpa memasukkan ke recycle bin
SHIFT + Klik double = Menjalanklan perintah default alternatif
Shift + F10 = Alternatif klik kanan

Windows + Break = Memunculkan System Properties
Windows + D = Memunculkan Desktop
Windows + E = Memunculkan Windows Explore
Windows + F1 = Memunculkan Help and Support Center
Windows + L = Log off
Windows + Tab = Untuk berpindah pindah program yang sedang aktif pada taskbar

CONTOH JENIS EKTENSI FILE



Ekstensi
Jenis File
Keterangan
COM
Command
File system command yang dapat dipanggil langsung. Cth command.com
EXE
Execute
File yang dapat dieksekusi secara langsung. Biasanya berupa file program. Cth : Winword.exe
SYS
System
File konfigurasi pada suatu system. Cth : Config.sys
BAT
Batch File
File batch yang dapat memanggil sintaks/ program yang diinginkan. Cth : Autoexec.bat
DOC
Document Word
Ms. Word
XLS
Excel
Ms. Excel
MDB
Microsoft Database
Ms. Access
PPT
Power Point
Ms. Power Point
WK1
Worksheet
aplikasi Lotus 123. cth : latihan1.wk1
BMP
Bitmap
File gambar
JPEG
Joint Photographic Expert Group
File gambar
GIF
Graphics Interchange Format
File gambar
VBP
Visual Basic Project
aplikasi bahasa pemrograman visual basic. Cth : tugas.vbp
HTML
Hyper Text Markup Language
aplikasi bahasa web. Cth : index.html
SWF
Swish Flash
aplikasi Swish dan macromedia flash. Cth : animasi.swf
RTF
Rich Text Format
Wordpad
txt
Text
Notepad

BIOS


Basic Input Output System

    1. Melakukan Operasi Dasar Komputer menggunakan Sistem Operasi
      1. Setting BIOS (Basic Input Output System)
Komputer melakukan booting dengan menggunakan file-file operating system dengan melakukan pengecekan terhadap semua hardware meliputi monitor, keyboard, mouse, harddisk, printer, CD ROM, disk drive dan sarana pendukung lainnya termasuk memori computer. Kegiatan ini dilakukan jika ada BIOS (Basic Input Output System) tersetting dengan benar.
Menjalankan setup BIOS
Jika setup BIOS ada kesalahan dan mau diperbaiki, caranya pada saat computer dihidupkan dan computer sedang melakukan booting, tekan tombol DEL sehingga muncul Setup BIOS seperti berikut :
CMOS Setup Utility
Fungsi Tombol pada setup BIOS :
  1. Esc / Escape => keluar dari setup BIOS
  2. ←↑→↓ => tombol memilih menu
  3. D => modifikasi panjang field
  4. F1 => mencari bantuan fungsi tombol
  5. F2 => mengubah background BIOS
  6. F5 => mengubah ke settingan terdahulu yang pernah ada
  7. F6 => mengubah ke settingan yang paling optimal
  8. F7 => menyetting ke performance terbaik
  9. F10 => keluar dari setup BIOS dan menyimpan hasil settingan
Untuk memunculkan menu selanjutnya tekan tombol panah (arahkan pada menu yang dituju) kemudian tekan Enter.
Menu dalam BIOS :
  1. Standar CMOS Setup
  2. Advanced Setup
  3. Power Management Setup
  4. PCI / PnP Configuration
  5. Load Optimal Setting
  6. Load Best Performance Setting
  7. Features Setup
  8. CPU PnP Setup
  9. Hardware Monitor
  10. Change Password
  11. Exit
  1. Standar CMOS (Complimentary Metal Oxide Semicondutor) Setup
Berfungsi untuk setting standar seperti tanggal, waktu, type harddisk yang terpasang, disk drive, dan monitor.
Fungsi konfigurasi pada standar CMOS :
  1. Date & Time => melakukan setting perubahan waktu dan tanggal sesuai Real Time Clock
  2. IDE ( Integrated drive electronics) Device => melakukan setting harddisk yang terpasang
    • Type harddisk :
  • IDE Primary Master => harddisk utama yang berfungsi sebagai penyimpanan sistem operasi dan program aplikasi
  • IDE Primary Slave => harddisk utama yang berfungsi sebagai penyimpanan berupa data saja
  • IDE Secondary Master => harddisk tambahan / cadangan yang berfungsi sebagai penyimpanan sistem operasi dan program aplikasi
  • IDE secondary Slave=> harddisk tambahan / cadangan yang berfungsi sebagai penyimpanan berupa data saja
  1. Floppy disk => melakukan setting disk drive
  2. Video => melakukan setting monitor biasanya EGA / VGA
  3. Half On => untuk mensetting kapan computer berhenti beroperasi
  4. Base / Extended / Total Memory => untuk mengetahui kapasitas memori, tersetting secara otomatis.

  1. Advanced Setup
Digunakan untuk mengetahui informasi / mengatur system yang terpakai di dalam computer.
Perintah Advanced BIOS :
  1. Virus warning => mengaktifkan / menonaktifkan program anti virus untuk motherboard atau boot sector
  2. Quick Power On Self Test => Pemeriksaan terhadap komponen-komponen pada saat computer melakukan booting.
  3. First Boot Device => Pengecekan terhadap system booting pertama kali
  4. Swap Floppy => untuk menukar disk drive misalkan dari B ke A atau sebaliknya.
  5. Boot Up Floppy Seek => mengecek kapasitas disket yang terpasang
  6. Boot Up NumLock Status => mengaktifkan / menonaktifkan tombol Num Lock pada saat computer melakukan booting
  7. Typematic Rate Setting => setting typematic rate / berapa banyak karakter yang ditransfer tiap detik.
  8. Security Option => memberikan password pada saat computer dihidupkan
  9. OS Select For DRAM > 64 => untuk mengecek DRAM > 64 MB, jika bukan pilih Non-OS2
  10. Video BIOS Shadow => Memindahkan VGA Bios Shadow ke DRAM.

  1. Power Management Setup
Digunakan untuk mensetup manajemen power => mengatur power yang ada dikomputer yaitu power pada monitor dan CPU.
Fungsi setiap bagian :
  1. ACPI Function => Fungsi ACPI (Advanced Configuration and Power Interface)
  2. Power Management => mengatur power untuk computer
  3. PM Control by APM => mengatur penghematan energi
  4. Video Off Option => setting pilihan bagaimana monitor dimatikan
  5. Video Off Method => Metoda video
  6. MODEM Use IRQ => IRQ membuka modem
  7. Soft-Off by PWBTN => mati gelap dengan PWBTN
  8. Wake Up Events => cara menghidupkan computer dari keadaan stand by.

  1. PCI / PnP (Plug and Play) Configuration
Digunakan untuk mengidentifikasikan PnP pada slot PCI yang terpasang diCPU.
Fungsi setiap bagian :
  1. PNP OS Installed => jika memilih ‘Yes’ maka computer akan mengurus IRQ, I/O pada saat booting saja
  2. Reset configuration data => digunakan untuk menghapus data PnP
  3. Resources Controlled by => pemberian resources diberikan secara otomatis atau manual
  4. X IRQ Resources / X DMA Resources => untuk melengkapi jika resources controlled by menggunakan pilihan manual
  5. PCI / VGA Palette Snoop => mengaktifkan PCI / VGA
  6. Assign IRQ for VGA => mengarahkan IRQ ke VGA
  7. Assign IRQ for USB => mengarahkan IRQ ke USB.

  1. Load Optimal Setting => mengatur settingan yang paling optimal yang pernah ada
  2. Load Best Performance => mengatur settingan yang paling terbaik yang pernah ada
  3. Features Setup
Digunakan untuk mengecek DRAM, USB dan PCI yang ada pada motherboard.
Fungsi dari setiap bagian ini adalah :
  1. DRAM Timing By SPD => menentukan kecepatan DRAM yang digunakan
  2. DRAM Clock => DRAM untuk menghitung waktu
  3. DRAM Drive Strength => DRAM putaran driver
  4. P2C / C2P Concurrency => PsC / C2P ….
  5. Fast R-W Turn Around => kecepatan untuk turn read-write
  6. System BIOS Cacheable => menentukan BIOS, sehingga kecepatan system bertambah
  7. Video RAM Cacheable => menentukan video RAM, sehingga mempercepat system
  8. Frame buffer size => menampilkan ukuran memori internal biasanya 8 M
  9. AGP Aperture Size => menentukan ukuran memori eksternal AGP 64 M, 128 M
  10. OnChip USB => menentukan OnChip USB
  11. USB Keyboard support => menentukan USB untuk keyboard
  12. OnChip Sound => OnChip untuk suara
  13. OnChip Modem => OnChip untuk modem
  14. CPU to PCI Writer Buffer => CPU to PCI untuk menyimpan ke memori
  15. PCI Dinamic Bursting => PCI untuk dinamis bursting
  16. PCI Master 0 WS Writer => PCI untuk master pengetikan

  1. CPU PnP Setup
Digunakan untuk mengetahui informasi yang ada pada CPU (ex. Type CPU,etc)

  1. Hardware Monitor
Digunakan untuk mengetahui informasi system yang ada pada Monitor

  1. Change Password
Mengubah password masuk ke dalam BIOS

  1. Exit => Keluar dari BIOS

PERBEDAAN MENDASAR WINDOWS DAN LINUX

Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Mari kita lihat beberapa perbedaan yang ada di Linux dan Windows.
User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.
Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.
Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.
Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.
Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.
Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.
Konfigurasi Sistem
Anda mungkin sering mendengar di Linux Anda perlu menyunting file secara manual melalui command line. Sebagian berita ini benar, tetapi dengan PCLINUX Control Center konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.
Hardware Support
Anda sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.
Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – akan cukup stabil.
Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.
Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
Belakangan KDE telah memperudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.
Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “\” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.
Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.
PENTING !!! PENTING !!! PENTING !!!
Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.
Defragment
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.
Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.

IP versi 6

Pada tulisan ini saya akan menjelaskan mengenai IP versi 6 dan bagaimana cara
pengalokasiannya, dimana artikel ini pernah dimuat di majalah Infokomputer.
Saat ini untuk request IP address dilakukan melalui lembaga yang telah ditunjuk oleh IANA
(Internet Assigned Numbers Authority) yang ditentukan berdasarkan wilayah, diantaranya adalah
APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang khusus menangani request IP address
untuk wilayah Asia Pasifik, diantaranya wilayah yang dilayani oleh APNIC adalah Indonesia.
Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan Afrika
Sub Sahara adalah ARIN, sedangkan di Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Afrika adalah RIPENCC.
IP address yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan/
Internet memang merupakan komponen vital pada Internet, karena tanpa IP address sudah pasti
tidak akan dikenal Internet. Setiap komputer yang terhubung ke Internet setidaknya harus
memiliki sebuah IP address pada setiap interfacenya dan IP address sendiri harus unik karena
tidak boleh ada komputer/server/perangkat network lainnya yang menggunakan IP address yang
sama di Internet. IP address adalah sederetan bilangan binary sepanjang 32 bit, yang dipakai untuk
mengidentifikasi host pada jaringan. IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing
komputer/host yang tersambung ke internet. Packet yang membawa data, dimuati IP address dari
komputer pengirim data, dan IP address dari komputer yang dituju, kemudian data tersebut
dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP
address tersebut, menuju ke komputer yang dituju. Seluruh host/komputer yang tersambung ke
Internet, dibedakan hanya berdasarkan IP address ini, jadi jelaslah bahwa tidak boleh terjadi
duplikasi. Sehingga IP address ini dibagikan oleh beberapa organisasi yang memiliki otoritas atas
pembagian IP address tersebut, seperti APNIC (Asia Pacific Network Information Center).
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host
sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang
16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan
mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas
ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit
tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang
 disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut
dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan
dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit
atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan,
penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan
dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya
jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat.
Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan
sedangkan hostid menyatakan alamat lokal (host/router).
Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak
dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet
ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E).
Alasan klasifikasi ini antara lain :
♦ Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
♦ Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
♦ Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
♦ Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
Pada tabel dibawah dijelaskan mengenai ketersediaan IPv4 berdasarkan data dari APNIC sampai
akhir tahun 1999 yang lalu dan total IP yang sudah dialokasikan ke tiap – tiap negara di Asia
Pasifik..






Perkembangan Internet dan network akhir-akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang
merupakan tulang punggung networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan
zaman, saat ini berbagai macam aplikasi yang menggunakan Internet, diantaranya transfer file
(ftp), surat elektronik (e-mail), akses jarak jauh (remote access), Multimedia menggunakan
Internet, dan lain sebagainya. Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan
berbasis IP untuk mensuplai layanan dan fungsi yang diperlukan. Sebuah lingkungan seperti
Internet membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi sekuriti.
Kebutuhan akan fungsi sekuriti ini saat ini sangat sulit dipenuhi oleh IP versi 4 atau sering disebut
IPv4. Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan Internet Protocol baru untuk
menanggulangi keterbatasan resource Internet Protocol yang sudah mulai habis serta menciptakan
Internet Protocol yang memiliki fungsi sekuriti yang reliability.
Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan
IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh
keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang
direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh
kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan
jaringan. IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan dari IPv4.
Keunggulan IPv6 :
a. Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play)
Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada
host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan
saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan
merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan
address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
♦ Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan
dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung
di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari
jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang
unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP
address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address
MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan
pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar
address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address
yang buruk.

♦ Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address
yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address,
dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting
secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP
(Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini,
termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada
IPv4.
Keamanan (IP layer privacy and authentication)
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure HTTP) untuk pengiriman nomor kartu
kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, atau mengenkripsi e-mail dengan PGP
(Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di atas adalah securiti yang
ditawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut maka kita harus
memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan sekuriti pada komunikasi tanpa tergantung pada
aplikasi tertentu maka diperlukan fungsi sekuriti pada layer TCP atau IP, karena IPv4 tidak
mendukung fungsi sekuriti ini kecuali dipasang suatu aplikasi khusus agar bisa mendukung
sekuriti. Dan IPv6 mendukung komunikasi terenkripsi maupun Authentication pada layer IP.
Dengan memiliki fungsi sekuriti pada IP itu sendiri, maka dapat dilakukan hal seperti packet yang
dikirim dari host tertentu seluruhnya dienkripsi. Pada IPv6 untuk Authentication dan komunikasi
terenkripsi memakai header yang diperluas yang disebut AH (Authentication Header) dan payload
yang dienkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang
memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut ditambahkan.
Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai SSL sebagai
metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode encripsinya. Sedangkan
manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu
dalam metode encripsi dan manajemen kunci. Sehingga menjadi fleksibel dapat memakai metode
manapun. Hal ini dikenal sebagai SA (Security Association).
Fungsi Sekuriti pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host,
dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara mengenkripsi packet
oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Perbaikan utama lain dari IPv6 adalah:
♦ Streamlined header format and flow identification
♦ Expanded addressing capability
♦ More efficient mobility options
♦ Improved support for options/extensions,
Kegunaan perbaikan tersebut dimaksudkan agar dapat merespon pertumbuhan Internet,
meningkatkan reliability, maupun kemudahan pemakaian.
Perubahan terbesar pada IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4 menjadi 128 bit.
128 bit ini adalah ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas. Selain itu
juga dilakukan perubahan pada cara penulisan IP address. Jika pada IPv4 32 bit dibagi menjadi
masing-masing 8 bit yang dipisah kan dengan "." dan di tuliskan dengan angka desimal, maka
pada IPv6, 128 bit tersebut dipisahkan menjadi masing-masing 16 bit yang tiap bagian dipisahkan
dengan ":"dan dituliskan dengan hexadesimal. Selain itu diperkenalkan pula struktur bertingkat
agar pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR (Classless Interdomain Routing) tabel
routing diperkecil dengan menggabungkan jadi satu informasi routing dari sebuah organisasi

 Untuk memahami tentang struktur bertingkat address pada IPv6 ini, dengan melihat contoh pada
address untuk provider. Pertama-tama address sepanjang 128 bit dibagi menjadi beberapa field
yang dapat berubah panjang. Jika 3 bit pertama dari address adalah "010", maka ini adalah ruang
bagi provider. Sedangkan n bit berikutnya adalah registry ID yaitu field yang menunjukkan
tempat/lembaga yang memberikan IP address. Misalnya IP address yang diberikan oleh InterNIC
maka field tersebut menjadi "11000". Selanjutnya m bit berikutnya adalah provider ID, sedangkan
o bit berikutnya adalah Subscriber ID untuk membedakan organisasi yang terdaftar pada provider
tersebut. Kemudian p bit berikutnya adalah Subnet ID, yang menandai kumpulan host yang
tersambung secara topologi dalam jaringan dari organisasi tersebut. Dan yang q=125-(n+m+o+p)
bit terakhir adalah Interface ID, yaitu IP address yang menandai host yang terdapat dalam grupgrup
yang telah ditandai oleh Subnet ID. Subnet ID dan Interface ID ini bebas diberikan oleh
organisasi tersebut.
Organisasi bebas menggunakan sisa p+q bit dari IP address dalam memberikan IP address di
dalam organisasinya setelah mendapat 128-(p+q) bit awal dari IP address. Pada saat itu,
administrator dari organisasi tersebut dapat membagi menjadi bagian sub-jaringan dan host dalam
panjang bit yang sesuai, jika diperlukan dapat pula dibuat lebih terstruktur lagi. Karena panjang bit
pada provider ID dan subscriber ID bisa berubah, maka address yang diberikan pada provider dan
jumlah IP address yang dapat diberikan oleh provider kepada pengguna dapat diberikan secara
bebas sesuai dengan kebutuhan. Pada IPv6 bagian kontrol routing pada address field disebut
prefix, yang dapat dianggap setara dengan jaringan address pada IPv4.
Address IPv6 dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
♦ Unicast Address (one-to-one) digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk
satu host.

Pada Unicast address ini terdiri dari :
􀂙 Global, address yang digunakan misalnya untuk address provider atau address geografis.
􀂙 Link Local Address adalah address yang dipakai di dalam satu link saja. Yang dimaksud
link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu level. Address ini
dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat address global, terdiri dari 10+n
bit prefix yang dimulai dengan "FE80" dan field sepanjang 118-n bit yang menunjukkan
nomor host. Link Local Address digunakan pada pemberian IP address secara otomatis.
􀂙 Site-local, address yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di dalam site
saja. Address ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site tersebut, namun tidak bisa
mengirimkan packet dengan tujuan alamat ini di luar dari site tersebut.
􀂙 Compatible.



 komunikasi dalam segmen yang sama yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan
multicast address dipilah berdasarkan range tujuan.

 


♦ Anycast Address, yang menunjuk host dari group, tetapi packet yang dikirim hanya pada satu
host saja.Pada address jenis ini, sebuah address diberikan pada beberapa host, untuk
mendifinisikan kumpulan node. Jika ada packet yang dikirim ke address ini, maka router akan
mengirim packet tersebut ke host terdekat yang memiliki Anycast address sama. Dengan kata
lain pemilik packet menyerahkan pada router tujuan yang paling "cocok" bagi pengiriman
packet tersebut. Pemakaian Anycast Address ini misalnya terhadap beberapa server yang
memberikan layanan seperti DNS (Domain Name Server). Dengan memberikan Anycast
Address yang sama pada server-server tersebut, jika ada packet yang dikirim oleh client ke
address ini, maka router akan memilih server yang terdekat dan mengirimkan packet tersebut
ke server tersebut. Sehingga, beban terhadap server dapat terdistribusi secara merata.Bagi
Anycast Address ini tidak disediakan ruang khusus. Jika terhadap beberapa host diberikan
sebuah address yang sama, maka address tersebut dianggap sebagai Anycast Address

  Struktur Packet pada IPv6
Dalam pendesignan header packet ini, diupayakan agar cost/nilai pemrosesan header menjadi kecil
untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya, address awal dan akhir
menjadi dibutuhkan pada setiap packet. Sedangkan pada header IPv4 ketika packet dipecah-pecah,
ada field untuk menyimpan urutan antar packet. Namun field tersebut tidak terpakai ketika packet
tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang
dibutuhkan oleh setiap packet disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak
selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari
header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jika
diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan
selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti dan lain-lain.
Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka
header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data. Router
hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja, sehingga waktu pemrosesan
menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini, meskipun ukuran header dasar membesar dari 20
bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja. 


Label Alir dan Real Time Process
Header dari packet pada IPv6 memiliki field label alir (flow-label) yang digunakan untuk meminta
agar packet tersebut diberi perlakuan tertentu oleh router saat dalam pengiriman (pemberian
‘flag’). Misalnya pada aplikasi multimedia sedapat mungkin ditransfer secepatnya walaupun
kualitasnya sedikit berkurang, sedangkan e-mail ataupun WWW lebih memerlukan sampai dengan
akurat dari pada sifat real time.



 Router mengelola skala prioritas maupun resource seperti kapasitas komunikasi atau kemampuan
memproses, dengan berdasar pada label alir ini. Jika pada IPv4 seluruh packet diperlakukan sama,
maka p ada IPv6 ini dengan perlakuan yang berbeda terhadap tiap packet, tergantung dari isi
packet tersebut, dapat diwujudkan komunikasi yang aplikatif.
IPv6 Transition (IPv4 – IPv6)
Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin terselenggaranya
komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual
stack serta Networks – Tunneling pada hardware jaringan, misalnya router dan server.
Gambar Hosts – dual stack (IPv6 Transition)
Gambar Networks

 Jadi setiap router menerima suatu packet, maka router akan memilah packet tersebut untuk
menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan meneruskan ke layer
diatasnya.
Allokasi IPv6
Kebijakan allokasi IPv6:
􀂉 Regular allocations
♦ Peering dengan ≥ 3 subTLA (Top Level Aggregator) dan
♦ Merencanakan untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
♦ Mempunyai ≥ 40 SLA (Site Level Aggregator) customer.
􀂉 Bootstrap
♦ Peering dengan ≥ 3 AS (Autonomous System Number) dan
♦ Merencanakan untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
♦ Mempunyai ≥ 40 IPv4 customer, atau
♦ Mempunyai kemampuan 6bone experience.
Untuk mendapatkan allokasi IPv6 dari Asia Pacific Network Information Center (APNIC), anda
harus mengirimkan permohonan IPv6 menggunakan form http://www.apnic.net/apnic-bin/ipv6-
subtla-request.pl, untuk wilayah Indonesia anda bisa mengirimkan form permohonan IPv6 yang
juga bisa diambil dari homepage APNIC: http://www.apnic.net/apnic-bin/ipv6-subtla-request.pl,
kemudian mengirimkan form tersebut ke ip-request@apjii.or.id, tapi sebelumnya anda
mendaftarkan sebagai anggota APJII untuk mendapatkan pelayanan ini.
Saat ini telah terdapat beberapa vendor yang telah mendukung IPv6, diantaranya:
􀂙 IPv6 Ready: 3Com, Epilogue, Ericsson/Telebit, IBM, Hitachi, KAME, Nortel, Trumpet
􀂙 Beta Testing: Apple, Cisco, Compaq, HP, Linux community, Sun, Microsoft.
􀂙 Implementing: Bull, BSDI, FreeBSD, Mentat, NovelL,SGI, dan lain sebagainya.
Berdasarkan data dari 6BONE (http://www.6bone.net) saat ini telah terdapat 200 situs yang
terdapat di 39 negara yang telah bertarsipasi dalam pengembangan tentang IPv6 ini, dan terdapat
berbagai lembaga yang turut berpartisipasi mengadakan riset mengenai IPv6 ini, diantaranya
adalah: CAIRN, Canarie, CERNET, Chunghawa Telecom, DANTE, Esnet, Internet2, IPFNET,
NTT, Renater, Singren, Sprint, SURFnet, vBNS, WIDE.
IANA sebagai lembaga tertinggi untuk pembagian Internet Resource telah mengalokasikan IPv6
resource ke 3 Regional Internet Registries (RIR), dengan perincian sebagai berikut:
􀂃 APNIC : 2001:0200::/23
􀂃 ARIN : 2001:0400::/23
􀂃 RIPE NCC : 2001:0600::/23
Pada saat ini terdapat 3 Regional Internet Registries (RIR) yang telah mengalokasikan 49 allocate
IPv6 dengan perincian sebagai berikut :
􀂃 APNIC telah mengalokasikan 19 allokasi IPv6.
􀂃 RIPE NCC telah mengalokasi 21 allokasi IPv6.
􀂃 ARIN telah mengalokasikan 9 allokasi IPv6.
Untuk mendapatkan status daftar dari allokasi IPv6 oleh Regional Internet Registries anda bisa
mendapatkan informasi ini di situs 6Bone (http://www.6bone.net).

Kesimpulan & Saran
IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari
kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat
menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan dari
panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan
komunikasi yang aman, routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data.
IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara
terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing
baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat digunakan
untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan
address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta
menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran data
secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, ataupun konfigurasi
otomatis.
Untuk informasi mengenai IPv6, kami sarankan anda untuk mengakses situs 6BONE
(http://www.6bone.net), pada situs ini anda bisa mendapatkan informasi mengenai status dan hasil
riset dari berbagai partisipan yang tergabung di 6BONE ini.
Selain itu anda bisa mendapatkan informasi mengenai IPv6 dengan mengunjungi situs berikut ini:
􀂾 http://www.6ren.net
􀂾 http://www.6tap.net
􀂾 http://www.ipv6.org
􀂾 http://www.ipv6forum.com
Selain itu, anda bisa mendapatkan informasi tentang IPv6 melalui RFC (Request for Comment),
sebagai berikut:
• RFC 2374, an IPv6 Aggregatable Global Unicast Address Format
• RFC 2373, IPv6 Addressing Architecture
• RFC 2460, IPv6 Specification
• RFC 2461, Neighbor Discovery for IPv6
• RFC 2462, IPv6 Stateless Address Autoconfiguration
• RFC 2463, Internet Control Message Protocol (ICMPv6) for the IPv6 Specification
• RFC 1886, DNS Extensions to support IPv6
• RFC 1887, An Architecture for IPv6 Unicast Address Allocation
• RFC 1981, Path MTU Discovery for IP version 6
• RFC 2023, IP version 6 over PPP
• RFC 2080, RIPng for IPv6
• RFC 2452, IP version 6 Management Information Base for the User Datagram Protocol
• RFC 2464, Transmission of IPv6 Packets over Ethernet Networks
• RFC 2465, Management Information Base for IP version 6: Textual Conventions and General
Group
• RFC 2466, Management Information Base for IP version 6: ICMPv6 Group
• RFC 2467, Transmission of IPv6 Packets over FDDI Networks
• RFC 2470, Transmission of IPv6 over Token Ring Networks
• RFC 2472, IP version 6 over PPP
• RFC 2473, Generic Packet Tunneling in IPv6 Specification
• RFC 2507, IP Header Compression
• RFC 2526, Reserved IPv6 Subnet Anycast Addresses
• RFC 2529, Transmission of IPv6 over IPv4 Domains without Explicit Tunnels
• RFC 2545, Use of BGP-4 Multiprotocol Extensions for IPv6 Inter-Domain Routing
• RFC 2590, Transmission of IPv6 Packets over Frame Relay
• RFC 2675, IPv6 Jumbograms
• RFC 2710, Multicast Listener Discovery (MLD) for IPv6
• RFC 2711, IPv6 Router Alert Option
• RFC 1888, OSI NSAPs and IPv6
• RFC 2292, Advanced Sockets API for IPv6
• RFC 2375, IPv6 Multicast Address Assignments
• RFC 2450, Proposed TLA and NLA Assignment Rules
• RFC 2471, IPv6 Testing Address Allocation
• RFC 2553, Basic Socket Interface Extensions for IPv6
Daftar Pustaka
􀂙 http://playground.sun.com/ipng
􀂙 http://www.6ren.net
􀂙 http://www.6tap.net
􀂙 http://www.ipv6.org
􀂙 http://www.ipv6forum.com
􀂙 http://www.apnic.net/policies.html
􀂙 http://www.apnic.net/drafts/ipv6/IPv6-FAQ.html
􀂙 http://www.apnic.net/drafts/ipv6/ipv6-policy-280599.html
􀂙 http://www.6bone.net/misc/case-for-ipv6.html
􀂙 Robert M. Hinden, IP Next Generation Overview,
http://playground.sun.com/pub/ipng/html/INET-Ipng-Paper.html

VMWare dan BackTrack

 Pertama-tama agar tidak mengganggu sistem operasi anda instal dulu VMware pada komputer anda

VMware dan cara mengistallnya.

VMware Workstation adalah sebuah perangkat lunak mesin virtual untuk arsitektur komputer x86 dan x86-64 dari VMware, sebuah bagian dari EMC Corporation. Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat banyak x86 dan x86-64 komputer virtual dan digunakan secara simultan dengan sistem operasi yang digunakan. Setiap mesin virtual tersebut bisa menjalankan sistem operasi yang dipilih, seperti Windows, Linux, varian BSD dan lain sebagainya. Dalam arti yang sederhana, VMware workstation bisa menjalankan banyak sistem operasi secara simulatan dengan menggunakan satu fisik mesin.
Versi yang telah diluncurkan

01-11-2001 – VMware rilis Workstation 3.0.
09-04-2002 – Workstation 3.1 diluncurkan saat Microsoft Tech-Ed 2002
23-03-2003 – Workstation versi 4.0 diluncurkan.
05-04-2004 – VMware mengumumkan rilis Workstation versi 4.5.
11-04-2005 – Workstation versi 5.0 diluncurkan.
12-09-2005 – VMware pembaruan Workstation ke versi 5.5.
09-05-2007 – VMware rilis Workstation versi 6.0.
23-09-2008 – VMware rilis Workstation versi 6.5.0
21-11-2008 – VMware rilis Workstation versi 6.5.1
31-03-2009 – VMware rilis Workstation versi 6.5.2
20-08-2009 – VMware rilis Workstation versi 6.5.3
26-10-2009 – VMware rilis Workstation versi 7
29-01-2010 – VMware rilis Workstation versi 7.0.1

Setting Virtual Virtual Mesin(VMware)

a. Setting Virtual mesin di PC komputer
b. Koneksikan dengan jaringan melalui Acses Point (dalam hal ini Linksys)
c. Settinglah IP PC Komputer virtual (Misalnya: ifconfig eth0 192.168.1.2)
d. Chek kompter yang aktif beserta MAC Addressnya yang berada dalam jaringan. (Misalnya ping 192.168.1.102)

Berikut perintah-perintah yang di masukkan:

ip config/ all —->(windost, host, mac address, Ip address)

nmap – Sp 192.168.1.1 -254 –> untuk menchek host yang konek

nmap -0 192.168.1.1 -254

nmap -OS 192.168.1.1 -254

starx –> perintah untuk merubah linux dengan tampilan grafik

lalu lakukan login dengan cara: telnet_IPsendiri –> masuk (inputkan username dan password). 

Pelajari Backtrack dan gunakan sesuai kebutuhan anda ..




BackTrack 4 R2 - BackTrack merupakan distro ringan kaya fitur terutama aplikasi yang berhubungan dengan pengujian keamana sebuah sistem. Bagi para hacker,
BackTrack tentu sudah tak asing lagi. Ia merupakan sekumpulan perangkat yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Versi terbaru distro yang dekat dengan Knoppix dan Slax ini adalah Backtrack 4 R2 yang dirilis pada 22 November tahun lalu. Offensive Security memaketkan BackTrack 4 R2 bersama kernel Linux 2.6.35.8, lingkungan desktop KDE 3.5, web browser Mozilla Firefox 3.0.15 dan paket aplikasi pengujian keamanan yang dapat kami sebutkan diantaranya Inguma 0.1.1, Saptyo 0.99, SET 2.0, Fast-Track 4.0, Foremost 1.5.7, Magic Rescue 1.1.5, RarCrack! 0.2 dan masih banyak lagi lainnya.

Bagi Anda yang berminat menginstal BackTrack 4 R2, silahkan ikuti panduan gambar berikut. Panduan menginstal BackTrack 4 R2 ini kami sajikan semudah mungkin dengan harapan bagi pemula yang ingin mengikuti cara instalasi BackTrack 4 R2 ini tidak mengalami kesulitan.

Persiapkan perangkat yang dibutuhkan, installer BackTrack 4 R2 dapat Anda download melalui
www.backtrack-linux.org. Bagi pemula kami sarankan untuk menginstal pada sebuah hardisk kosong, sehingga risiko kehilangan data atau file-file penting dapat dihindari jika terjadi kesalahan.

Masukkan Installer Backtrack 4 R2 ke dalam CD/DVD drive lalu restart komputer dan atur BIOS agar menggunakan media CD/DVD sebagai perangkat booting pertama.

Pada menu yang ditampilkan, silahkan pilih mode apa yang ingin Anda gunakan. Pada contoh ini kami meilih opsi kedua "Start BackTrack FrameBuffer (800x600)"...







Selanjutnya Anda akan dibawa menuju ke command prompt, ketik "startx" tanpa tanda kutip lalu tekan enter untuk menjalankan desktop mode grafis...




Jalankan instalasi dengan cara mengkik "install.sh" yang terdapat di sudut kiri atas desktop BackTrack 4 R2. Pilih tempat dimana Anda tinggal lau tekan tombol "Forward" untuk melanjutkan...



Pada pilihan keyboard setting, lanjutkan saja dengan menekan tombol "Forward". Pada halaman "Prepare disk space" plih opsi kedua "Manual" untuk menyusun partisi secara manual...






Dalam contoh ini, hardisk yang kami gunakan dideteksi sebagai /dev/sda, silahkan sesuaikan dengan hardisk yang Anda gunakan dideteksi sebagai apa (/dev/hda, /dev/hdb, /dev/hd0, /dev/hd1 atau yang lainnya). Pilih hardisk tersebut lalu tekan tombol "New partition table" jika hardisk yang digunakan masih baru atau belum pernah dipartisi sebelumnya. Jika ditampilkan jendela konfirmasi, tekan tombol "Continue" untuk melanjutkan..


.


Pilih pada "free space" lalu tekan "New partition" untuk membuat partisi "swap". Pada jendela "Create partition", pilih "Primary" pada opsi "Type for the new partition", masukkan besarnya kapisitas partisi swap yang ingin Anda gunakan pada opsi "New partition size..." dalam satuan megabytes, pada contoh ini kami memasukkan nilai 1024 (kurang lebih 1GB). Pada opsi "Use as" pilih "swap area" lalu klik tombol "OK".   


.


Pilih pada "free space" lalu tekan "New partition" untuk membuat partisi "/". Pada jendela "Create partition", pilih "Primary" pada opsi "Type for the new partition", masukkan besarnya kapisitas partisi "/" yang ingin Anda gunakan pada opsi "New partition size..." dalam satuan megabytes, pada contoh ini kami memasukkan nilai 10000 (kurang lebih 9GB). Pada opsi "Use as" pilih "ext3 jurnaling file system", pada opsi "Mount point" pilih "/" lalu klik tombol "OK"..    


.


Pilih pada "free space" lalu tekan "New partition" untuk membuat partisi "/home". Pada jendela "Create partition", pilih "Primary" pada opsi "Type for the new partition", masukkan besarnya kapisitas partisi "/home" yang ingin Anda gunakan pada opsi "New partition size..." dalam satuan megabytes, pada contoh ini kami memasukkan nilai 10446 (kurang lebih 10GB). Pada opsi "Use as" pilih "ext3 jurnaling file system", pada opsi "Mount point" pilih "/home" lalu klik tombol "OK"...

   

Semua partisi yang dibutuhkan telah siap, tekan tombol "Forward" untuk melanjutkan...


Pada halaman "Ready to install" pastikan "Boot loader" diinstal pada MBR hardisk pertama yang Anda gunakan dengan cara mengkik tombol "Advanced..", pada contoh ini kami memilih "/dev/sda" karena hardisk kami dikenali oleh BackTrack 4 R2 sebagai sda. Klik "Install" untuk melanjutkan instalasi...


Tunggunlah hingga proses instalasi diselesaikan lalu restart komputer setelah dialog konfirmasi ditampilkan...


Setelah komputer direstart, Anda akan diminta untuk login. Ketik "root" tanpa tanda kutip lalu tekan enter, saat diminta memasukkan password, ketik "toor" tanpa tanda kutip (password yang diketik tidak akan ditampilkan pada layar) lalu tekan enter...


Anda akan dibawa masuk kedalam sistem sebaga root ditandai dengan ditampilkan tulisan sepert ini

root@bt:~#

Ketik "startx" tanpa tanda kutip untuk menjalankan desktop mode grafis..


Setelah desktop KDE dijalankan, sebaiknya Anda membuta user baru. Kami tidak menyarankan Anda untuk selalu menggunakan user root saat bekerja pada sistem Linux apapun. Untuk membuat user baru pada BackTrack 4 R2, klik pada start menu KDE (ikon sebelah kiri bawah), pilih menu "System" lalu pilih "Users and Groups" untuk menampilkan jendela "Users Settings"...


Pada jendela "Users Settings" tekan tombol "Add User" untuk menambahkan user baru. Silahkan masukkan Username, Real name dan password yang ingin digunakan...


Setelah user baru dibuat, klik tombol "Close"...


Silahkan logout dari sesi saat ini lalu login kembali dengan user yang baru saja Anda buat.

Kini desktop BackTrack 4 R2 telah siap Anda gunakan..


SELAMAT MENCOBA ^ ^
.

HACKER dan CRACKER

Sejarah Hacker dan Cracker

Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak
bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.

Para hacker mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.



Pengertian Hacker dan Cracker


1. Hacker

Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh : digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya, game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata - rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar "cracker", menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang para cracker mengobrak - abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan asuransi dan auditing "Price Waterhouse". Ia memiliki team hacker yang disebut dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.



2. Cracker

Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.



Hirarki / Tingkatan Hacker

1. Elite

Ciri-ciri : mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai ‘suhu’.

2. Semi Elite

Ciri-ciri : lebih muda dari golongan elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.

3. Developed Kiddie

Ciri-ciri : umurnya masih muda (ABG) & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.

4. Script Kiddie

Ciri-ciri : seperti developed kiddie dan juga seperti Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.

5. Lamer

Ciri-ciri : tidak mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke & DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.

Cracker tidak mempunyai hirarki khusus karena sifatnya hanya membongkar dan merusak.



Kode Etik Hacker

1. Mampu mengakses komputer tak terbatas dan totalitas.

2. Semua informasi haruslah FREE.

3. Tidak percaya pada otoritas, artinya memperluas desentralisasi.

4. Tidak memakai identitas palsu, seperti nama samaran yang konyol, umur, posisi, dll.

5. Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.

6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.

7. Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan.

8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu.

9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.

10. Baik Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer.
Cracker tidak memiliki kode etik apapun.



Aturan Main Hacker

Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio, yaitu:

· Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.

· Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.

· Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.

· Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.

· Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.

· Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.

· Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.

· Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.

· Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.

· Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.

Hacker sejati akan selalu bertindak berlandaskan kode etik dan aturan main sedang cracker tidak mempunyai kode etik ataupun aturan main karena cracker sifatnya merusak.

Langkah hacking system:

1. Foot printing

yaitu mencari rincian informasi terhadap sistem untuk dijadikan sasran, mencakup pencarian informasi dengan searching engine, who is, dan DNS zone transfer

2. Scanning

terhadap sasaran tertentu dicari pintu masuk yang paling mungkin, digunakan ping sweep dan port scan.

3. Enumeration

Telaah intersif terhadap sasaran yang mencari user account, network resources dan share dan aplikasi untuk mendapatkan mana yang proteksinya lemah.

4.Gaining Acces

Mendapatkan data lebih banyak lagi untuk mulai mencoba mengakses sasaran.

5. Escalating privilege

Bila baru mendapatkan user password ditahap sebelumnya. Ditahap ini diusahakan mendapatkan privilese admin jaringan dengan password cracking atau exploit sejenis getAdmin, schole atau ls message

6. Pilfering

7. Covering tracks

8. Creating Back Doors

9. Denial of Service 


Perbedaan Hacker dan Cracker
a. Hacker

1.Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs Yahoo! dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna.

2.Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.

3. Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan.

b. Cracker

1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagia contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server.

2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.

3. Mempunyai situs atau cenel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.

4. Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak.

5. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus clickBCA.com yang paling hangat dibicarakan tahun 2001 lalu.



Dua Jenis Kegiatan Hacking

1. Social Hacking, yang perlu diketahui : informasi tentang system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa Admin yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu bagaimana server itu tersambung internet, mempergunakan koneksi siapa lalu informasi apa saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah server tersebut juga tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan informasi lainnya

2. Technical Hacking, merupakan tindakan teknis untuk melakukan penyusupan ke dalam system, baik dengan alat bantu (tool) atau dengan mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang dipergunakan untuk menyerang kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam system atau service. Inti dari kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh kedalam system dengan cara apapun dan bagaimana pun.



Contoh Kasus Hacker

1. Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s(414 merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

2. Digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer dengan menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya : game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak.

3. Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah, konsultan Teknologi Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi nama-nama "unik", seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL Injection(pada dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada hari Kamis, 22 April 2004.



Akibat yang Ditimbulakan oleh Hacker dan Cracker

Hacker : membuat teknologi internet semakin maju karena hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software, membuat gairah bekerja seorang administrator kembali hidup karena hacker membantu administrator untuk memperkuat jaringan mereka.

Cracker : merusak dan melumpuhkan keseluruhan sistem komputer, sehingga data-data pengguna jaringan rusak, hilang, ataupun berubah.



Kesimpulan

Para hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Oleh karena itu, berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Maka hacker dapat disebut sebagai pahlawan jaringan sedang cracker dapat disebut sebagai penjahat jaringan karena melakukan melakukan penyusupan dengan maksud menguntungkan dirinya secara personallity dengan maksud merugikan orang lain. Hacker sering disebut hacker putih (yang merupakan hacker sejati yang sifatnya membangun) dan hacker hitam (cracker yang sifatnya membongkar dan merusak)

just info, sorry kl repost